Ya walau agak deg-degan juga menanti apa yang akan terjadi... secara mau ospek jurusan >_<
Tapi ternyata kakak-kakaknya pada ramah kok, pagi-pagi kita udah diajak ngobrol santai. Jogja yang lagi dingin banget pagi itu jadi berasa hangat *cihuy. Setelah beberapa lama kami pun beranjak ke jurusan untuk melaksanakan apel pagi. Nah saat apel pagi kami disambut oleh lebih banyak kakak tingkat. Terima kasih sudah mau menyambut kami :)
Setelah apel pagi, kami pindah ke parkiran JTF. Di sinilah kami mendapat banyak informasi mengenai apa itu Deteksi yang merupakan kepanjangan dari Kaderisasi Teknik Fisika. Ya awalnya kami kan tahunya itu ospek jurusan. Visi Deteksi sendiri menjadi ospek terbaik seteknik, dengan misi: cinta jurusan, solidaritas, menanamkan potensi, posisi, dan peran mahasiswa kepada mahasiswa baru, dan yang bikin berdesir mahasiswa baru Jurusan Teknik Fisika menjadi penggerak di mana pun dia berada.
Sudah rahasia umum kalau anak-anak dari JTF ini jadi petinggi dan penggerak di berbagai organisasi UGM. Dari berbagai BSO, Ketua SC Prajurit 2013, Ketua BEM Fakultas Teknik, hingga Presiden Mahasiswa se UGM orang-orang JTF semua lho. Keren kan. Dan itu sudah menjadi karakter Jurusan Teknik Fisika.
Makanya Deteksi ini bukan ospek sembarangan. Sebagai mahasiswa baru kita harus sadar nama jurusan ada di tangan kita kini.
Kembali ke rangkaian SG. Acaranya asyik, MCnya kocak. Sebenernya jadi kepikiran mereka sengaja kocak soalnya kan dibayar per kata *eh. Terus agak kasihan juga sih saat paduan suara mau mulai, pas mikrofonnya dipegang mbak Ana, mendadak ada angin kencang dan eeeh---proyektornya jatuh di tengah-tengah bait lagu, untungnya masih tetap dilanjut dengan apik. Kemudian dilanjut dengan drama, dramanya lucu >w<! Awalnya terkesan kayak mau demo gitu soalnya rame-rame dan keroyokan, ditambah dengan teriakan dan membawa 'senjata api', dan ternyata tema dari drama itu sendiri memang membutuhkan situasi yang seperti itu; perjuangan! Walaupun ada antiklimaks saat para rakyat diinterogasi, prajuritnya agak nyeleneh dan ada kesan boyband dadakan :') tapi memang di situlah salah satu daya tarik drama tersebut. Oya yang bikin beda sie panitia di sini pakai bahasa sansekerta.
Setelah puas tertawa bersama, saat yang paling penting pun tiba. Pembagian hadiah. Eng ing eng kami maba langsung mengeluarkan pulpen dan buku, siap mencatat. Selamat tinggal hari-hari selo :') .
Jreng hilang sudah tawa kami yang tadi memenuhi JTF. Tapi untuk sementara aja ya. Setelah itu kami kembali ke KPFT untuk membahas tugas. Ada hal yang unik di sini, yaitu tidak ada pembagian kelompok sama sekali. Padahal biasanya kan ospek selalu dibagi kelompok, tapi di Deteksi tugasnya individu dan angkatan.
Kalau tugas individu sudah biasa ya. Yang jadi masalah adalah tugas angkatan. Karena tentu tidak mudah menyatukan seluruh angkatan untuk melaksanakan tugas. Hapal ini siapa aja belum, apalagi yang cowok-cowok. Model rambutnya sama semua hihi.
Bisa dibilang itu tantangan kita, gimana bisa menyatukan angkatan. Salah satu caranya mengadakan acara sarapan bareng tiap senin dan selasa. Mungkin awalnya terasa berat ya. Harus berangkat pagi-pagi gitu cuma buat makan pagi.
Tapi setiap tugas pasti punya esensinya. Termasuk makan pagi ini. Hayo makan apapun walau cuma nasi telor enak kan kalo rame-rame :) apalagi yang anak kos, home sick, makan sendirian gitu hehe...
Selain makan pagi bersama, kegiatan angkatan kami diinterupsi dulu sama kuliah :( tapi ya udahlah ujung-ujungnya juga bakal ketemu, foto bareng pula :3. Kita dikumpulin di KPFT dikasih pengarahan dulu, terus baru jalan bareng ke JTF tercinta~dan ngatur formasi dulu berdasarkan tinggi badan.
Hanya dalam beberapa menit, langsung kebentuk formasinya dan...SENYUUUUUUM :):):):):)
Eits tunggu dulu, masih ada sesi foto lainnya, di lain tempat tentunya. Yak, sesuai petunjuk yang sudah diarahkan oleh panitia sebelumnya, yaitu di tempat di mana delapan titik bersatu: TUGU TEKNIK!
Banyaknya jumlah kita membuat macet jalan beberapa saat ehe :B
Tapi.. Sesi foto masih belum berakhir >_< Esok harinya, kami diminta datang pagi-pagi jam setengah 6 ke GSP. Hyaa masih ngantuk kak '-' Bangun dan mandi sebelum subuh, belum sarapan (soalnya burjo belum buka),tapi demi angkatan JTF tersayang ini apa sih yang ga ciehh... Dari jam setengah enam sampai jam tujuh kurang sepuluh, kami melakukan berbagai macam sesi foto.
Jam tujuh kurang? Jam tujuh kuliah sudah dimulai >_< Rame-rame naik motor kami pun ke kampus, membelah jalan Simanjuntak yang ramenya luar biasa itu. Ya namanya juga jam masuk sekolah ^^ .
Buat kenang-kenangan anak cucu yah foto-fotonya :3
Itu cerita soal foto angkatan, nah gimana 'hadiah-hadiah' yang lain? Mabuk ngerjain esai tiga lembar, timeline mingguan, dream board, life map, wawancara dengan kakak angkatan, resume mata kuliah dan Palapa, hafalan ayat bagi yang muslim, dan masih belum terhitung dengan tenggat yang di tanggal-tanggal berikutnya, dan tentunya akan ditunggu 'upgrade' tugas-tugasnya sewaktu-waktu :'3
Sedikit cerita soal wawancara kakak angkatan ya. Pada awalnya kami para maba lebih terfokus ngumpulin jumlah dan menyelesaikan tugas secepat-cepatnya dengan mengabaikan 'apa sih esensi dari tugas wawancara ini?'. Ibaratnya kami seperti predator yang mangsanya itu kakak angkatan, tiap ada senior lewat kami langsung menyeringai dan mencegat senior secara gerombolan. Hwaaa dan air muka senior bermacam-macam gitu reaksinya, ada yang gampang geli, ada yang kasihan, ada yang bete (maaf ya Kak :'<), ada juga yang ngerjain balik kita, ada juga yang menjadi artis dadakan (secara diminta foto dan tanda tangan ramai-ramai gitu, kapan lagi coba?).
Tapi lama-lama kok ga enak juga kalau cuma asal dapat biodata ya :( . Masa mau kenalan cuma biar dapet foto dan tanda tangan, terus tidak memanfaatkan kesempatan meminta berbagi pengalaman dari mereka, seluk-beluk perjuangan mereka di sini? Sebagai mahasiswa baru, justru hal tersebut yang bisa kita manfaatkan dari mereka. Tidak hanya pengalaman dan perjuangan, tapi, apa salahnya sih menambah kenalan (tidak hanya sekadar minta biodata, esoknya lupa dan tidak menyapa)? Di mana pun dan kapan pun, kenalan dan relasi sangat dibutuhkan agar kita tetap bertahan hidup di kerasnya dunia teknik, baik masih dalam masa kuliah atau sampai bekerja. Memang, ada sebagian kakak angkatan sekaligus fasilitator yang memperingatkan kami, apa sih esensi dari capek-capek keliling dan berkenalan dengan mereka semua?
Semakin banyak senior yang diwawancarai membuat kami semakin sadar dengan esensi dari wawancara ini. Lama kelamaan, kami menyadari betapa besar manfaat dari berkenalan dengan senior, yang tentu saja memegang teguh peribahasa 'sambil menyelam minum air'. Jadi tidak hanya sekadar 'berkenalan-lupa', tetapi juga sekaligus mengakrabkan diri dengan berbagi pengalaman dan kesan-pesan mereka selama tergabung di dalam Jurusan Teknik Fisika yang terkenal dengan kesukarannya. Oleh karena itu, lambat laun, satu-persatu dari kami akan mengurangi 'hasrat untuk selesai dalam waktu singkat' dan lebih menikmati waktu wawancara bersama senior.
Selain wawancara dengan senior, ada pula tugas angkatan wawancara semua dosen dan karyawan di JTF. Walau sempat bingung gimana cara mengatur jadwal dengan dosen-dosen kita yang luar biasa sibuk, belum karena ada agenda akreditasi, tapi tugas ini juga seru. Kapan lagi kita bisa ngobrol personal dengan pra dosen dan karyawan, mendengar cerita dan pengalaman mereka seputar kerja di JTF.
Tugas-tugas angkatan yang lain juga masih banyak, tetap semangat :D
Nah begitulah cerita kami seminggu ini dalam menyiapkan Deteksi. Semoga semua agenda ini mampu membuat kami menjadi angkatan terkompak dan mendapatkan segala esensi yang diharapkan. Mau tahu cerita soal Deteksi? Tunggu aja post selanjutnya ;)
DETEKSI, AKSI! TEKNIK FISIKA, EUREKA!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar